Maksiat Sumber Keburukan Dunia & Akhirat: Refleksi Dampak Buruk Kemaksiatan

2 menit baca
Maksiat Sumber Keburukan Dunia & Akhirat: Refleksi Dampak Buruk Kemaksiatan
Maksiat Sumber Keburukan Dunia & Akhirat: Refleksi Dampak Buruk Kemaksiatan

Maksiat atau kemaksiatan merupakan tindakan yang dilakukan oleh manusia dengan sengaja melanggar perintah Allah. Tindakan maksiat ini tidak hanya berdampak buruk di dunia, namun juga di akhirat nanti. Sebagaimana disampaikan oleh Al Imam Ibnul Qayyim, bahwa segala kejelekan dan penyakit yang terjadi di dunia dan akhirat, berasal dari dosa dan kemaksiatan.

وهل في الدنيا والآخرة شر وداء إلا سببه الذنوب والمعاصي؟

“Bukankah di dunia dan akhirat tidak ada suatu kejelekan atau penyakit kecuali penyebabnya adalah dosa dan kemaksiatan?!.” (Ad Dau Wad Dawa 48-49)

Banyak orang menganggap bahwa melakukan maksiat adalah hal yang kecil dan tidak berdampak buruk. Namun, mereka tidak menyadari bahwa kemaksiatan merupakan sumber dari segala keburukan yang terjadi dalam hidupnya. Maksiat juga menjadi penyebab utama dari bencana, kesulitan, dan cobaan yang dialami oleh manusia.

Maksiat yang dilakukan oleh seseorang juga akan berdampak pada lingkungan sekitarnya. Ketika seseorang melakukan kemaksiatan, maka ia juga telah melakukan keburukan bagi orang-orang di sekitarnya. Lingkungan sekitarnya bisa menjadi tidak aman dan tidak nyaman, dan dampak buruk dari maksiat tersebut bisa berdampak pada kehidupan sosial manusia.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat, manusia harus bisa menghindari maksiat. Jangan pernah meremehkan dosa kecil, karena setiap dosa akan berakibat pada suatu keburukan. Sebaliknya, manusia harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadah, menghindari maksiat dan terus berusaha untuk memperbaiki diri. Karena, ketika manusia berusaha untuk melakukan kebaikan, maka Allah juga akan membuka jalan kebaikan bagi mereka.

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan, “فَالبَصِيرُ الصَّادِقُ لاَ يَستَوحِشُ مِنْ قِلَّةِ الرَّفِيقِ وَلاَ مِنْ فَقدِهِ.” “Seorang yang cerdas lagi...
  • Abdullah bin Abbas radhiyallaahu ‘anhuma menyatakan, وإنه لا كبيرة مع استغفار ولا صغيرة مع إصرار “Sesungguhnya tidak ada dosa...
  • HUKUM SHALAT TANPA MEMAKAI PECIS ATAU SEMISALNYA Berkata Al Allamah Syaikh Al Albani rahimahullah, Menurut pandangan saya tentang masalah...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, فالناس لا بد أن يبعثوا والعبارة التي نسمعها أو نقرأها أحيانا أن...
  • Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah menegaskan, والمصيبة التي ابتلى بها المسلمون هي جهلهم بدينهم فمن حفظ له آيات...
  • Di dalam ajaran Islam, kehidupan dunia diibaratkan sebagai ladang yang harus kita tanami dengan amal shalih. Setiap perbuatan baik...

Kirim Pertanyaan